Minggu, 13 April 2008

Sikap Seorang Muslim Menghadapi Film Fitna

Setiap perjuangan pasti ada masanya, setiap perjuangan pasti memiliki jenis musuh yang berbeda – beda pula, jika di dalam perjuangan para sahabat mereka di hadapkan dengan peperangan yang besar dan kadang tidak seimbang, maka perjuangan sekarang sedikit berbeda rintangannya. Seiring dengan kemajuan teknologi sekarang ini, rintanganpun berubah menjadi perang multikultural, multidimensi dan multi kepentingan. Rintangan itu sudah berubah menjadi rintangan digital, salahsatu bentuk yang sangat nyata adalah film fitna yang di keluarkan oleh parlemen belanda, rintangan ini sangat efektif dihadapi dengan multimedia juga. Saya tidak mengatakan bahwa dengan mengangkat senjata sudah tidak efektif lagi, tetapi kita harus melihat konteks dan jenis rintangan tersebut. Kalo mereka menyerang kita dengan senjata kitapun bisa, mereka menyerang dengan media kitapun seharusnya bisa.

Yang membedakan islam dengan yang lainnya adalah sikapnya yang lemah lembut terhadap sesama, walaupun dalam keadaan tertentu seorang muslim harus bisa bersikap tegas dan tanpa kompromi, sikap tegas tersebut di butuhkan ketika menyangkut masalah akida kita, kita harus tegas. Kalo saja agama lain yang di serang dengan film tersebut saya berfikir mereka juga akan membalasnya dengan film yang isisnya memojokan musuh mereka, tapi itu tidak berlaku untuk ummat islam, kita harus melawan tetapi dengan tepat dan cerdik.

Semoga keberkahan terlimpah kepada saudara – saudara kita di iran yang degan antusias menggarap “film tandingan” dari fitna. Disaat orang lain hanya bisa mengeluh dan mengecam tanpa memberikan solusi, mereka dengan semangatnya menggarap ladang dakwah yang terlupakan ini, seperti diberitakan oleh infosyiah.wordpress.com bahwa iran sedang menggarap tandingan film fitna dan dalam tahap dubbing suara.

Ringan, tepat dan cerdas, itulah jalan pemikiran seorang muslim yang bijak. Perlu diketahui juga bahwa film ini bukan menyerang balik kepada penyerang islam dengan menyudutkan ummat agama lain, tetapi mengklarifikasi ajaran islam sesuai dengan al-qur”an dan as-sunah, mereka menyadarkan pada kita bahwa film tersebut kurang benar dan perlu diluruskan. Semoga pengaraan film tandingan fitna in cepat selesai sebagai counter kita terhadap serangan mereka, counter attack yang bijak, serangan balik yang membuat mereka tidak bisa berkutik, serangan balik yang membuat setiap denyut nadi mereka melemas dan akhirnya sadar tentang kebenaran islam, beginilah sikap seorang muslim menghadapi gelombang fitna, hadapi dengan simpel, cerdas dan berwibawa, seuai dengan karakteristik seorang muslim yang sejati. (wang,13/4/08/17.58)

Tidak ada komentar: